Kali ini mau bercerita tentang akuaponik yang sedikit gagal hasilnya. Kenapa gagal ? karena satu dan lain hal yang kurang terpenuhi dalam perkembangan tanamannya sendiri. Tapi ini jadi pelajaran yang berharga untuk akuaponik yang kedua yang dibuat. Dan hasilnya cukup lumayan sampai dengan saat ini. Beberapa sayuran yang saya tanam (kangkung, selada dan sawi) tumbuh dengan subur. Bahkan pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan dengan sayuran yang juga saya tanam di media tanah biasa.
Sebelum kita bahas lebih jauh, ada baiknya kita kenalan dulu dengan akuponik. Akuaponik merupakan gabungan dari akuakultur dan hidroponik. Konsepnya sangat sederhana. Air beserta kotoran ikan dari budidaya ikan disalurkan kepada tanaman karena memiilki banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman sedangkan apabila dibuang akan menjadi limbah yang tidak bermanfaat. Tanaman akan menyerap nutrisi dalam air dan kotoran ikan tadi. Sebagai gantinya, tanaman akan memberikan oksigen kepada ikan melalui air yang berasal dari budidaya ikan.
Sebenarnya jauh sebelum sistem aquaponik menjadi tren seperti sekarang, orang-orang pada zaman dulu telah menggunakan hubungan simbiosis antara ikan dan tanaman. Suku Indian Aztec menanam tanaman di atas rakit pada permukaan danau Circa. Orang-orang Cina juga menggunakan pertanian terintegrasi dengan konstruksi yang disebut sistem aliran. Mereka mengembangkan peternakan unggas yang tergantung di atas kolam.